Senin, 15 Oktober 2012

Haryo Penangsang

Arya Penangsang atau Arya
Jipang atau Ji Pang Kang[1]
adalah Bupati Jipang
Panolan yang memerintah
pada pertengahan abad ke-16.
Ia melakukan pembunuhan
terhadap Sunan Prawoto,
penguasa terakhir Kerajaan
Demak tahun 1549, namun
dirinya sendiri kemudian
tewas ditumpas para pengikut
Hadiwijaya, penguasa Pajang.
Riwayat mengenai Arya
Penangsang tercantum dalam
beberapa serat dan babad
yang ditulis ulang pada
periode bahasa Jawa Baru
(abad ke-19), seperti Babad
Tanah Jawi dan Serat Kanda.
Arya Penangsang juga
terkenal sakti mandraguna.
Silsilah
Menurut Serat Kanda, Ayah
dari Arya Penangsang adalah
Raden Kikin atau sering
disebut sebagai Pangeran
Sekar, putra Raden Patah raja
Demak pertama. Ibu Raden
Kikin adalah putri bupati
Jipang sehingga ia bisa
mewarisi kedudukan
kakeknya. Selain itu Arya
Penangsang juga memiliki
saudara lain ibu bernama
Arya Mataram.
Pada tahun 1521 anak
pertama Raden Patah yang
bernama Adipati Kudus (orang
Portugis menyebutnya Pate
Unus, dikenal juga sebagai
Pangeran Sabrang Lor karena
melakukan penyerangan ke
Malaka yang dikuasai
Portugis) gugur dalam perang.
Kedua adiknya, yaitu Raden
Kikin dan Raden Trenggana,
malah berebut takhta. Raden
Mukmin atau yang disebut
juga sebagai Sunan Prawoto
(putra pertama Raden
Trenggana) membunuh Raden
Kikin sepulang salat Jumat di
tepi sungai dengan
menggunakan keris Kyai Setan
Kober yang dicurinya dari
Sunan Kudus. Sejak itu, Raden
Kikin terkenal dengan
sebutan Pangeran Sekar
Seda ing Lepen ("Bunga yang
gugur di sungai").
Sepeninggal ayahnya, Arya
Penangsang menggantikan
sebagai bupati Jipang Panolan.
Saat itu usianya masih anak-
anak, sehingga
pemerintahannya diwakili
Patih Matahun. Ia dibantu
oleh salah satu senapati
Kadipaten Jipang yang
terkenal bernama Tohpati.
Wilayah Jipang Panolan
sendiri terletak di sekitar
daerah Cepu, Blora, Jawa
Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar